Sabtu, 27 Mei 2017

Jurug Terbang

Kumpul bersama kawan2 dari komunitas TRECC memang harus siap fisik dan mental.
Alhasil saya harus keteteran mengikuti kayuhan mereka.
Rute yang dipilih pun event funbike di kecamatan Kampak dalam rangka turut andil memperingati HARDIKNAS agar semangat nasionalisme semakin terpupuk...merdekaaaa !!!!.
Meskipun untuk sampai ke tempat tujuan harus melewati tiga kecamatan tidak mengurangi semangat kami mengayuh sepeda,ditambah aroma jersey baru kami yang menambah tingkat ketampanan kami hahahaha.
Start pukul 05.20 dari rumah pak trio menuju arah gunung Kedegan lumayan buat pemanasan,meskipun banyak cerita motor yang sering kehabisan tenaga saat menanjak disini alhamdulillah mesin yang berbahan bakar kopi dan nasi pecel ini masih sanggup melewati walau harus dengan muka merah merekah.
Sekitar 3km dari tanjakan kami sudah dinanti dua orang kawan dari Gandusari(nizar),karena mereka yang mengerti seluk beluk daerah disekitar sini kami minta mereka menjadi pemandu menuju lokasi.
Lumayan jauh juga jarak yang kami tempuh.Karena gowes kami main keroyokan alias rame2 yang bertolak belakang dengan  latar belakang saya maka terasa lebih ringan sampai sampai pedal mas nizar lepas karena saking semangatnya.

Lokasi funbike



mas oni dan pak heri
Pukul 07.00 kami sampai dilokasi funbike yang sudah full dengan peserta yang didominasi oleh anak2 pelajar,hanya ada sekitar 4 club sepeda yang diwakili beberapa anggota saja.
Rute funbike sendiri rupanya adalah rute yang saya lewati saat menuju kelokasi bisa dibilang hanya muter2 saja kami jadinya hahahaha,setelah finish kami memutuskan untuk meneruskan kelokasi jurug kupu2 alias jurug terbang.

Suasana funbike






Pedalnya gak mau kompromi saat funbike


Bertemu sang maestro TRECC
Menurut informasi jurug ini pun terletak di Desa karangrejo bagian selatan,jadi tidak terlalu jauh dari lokasi funbike.


Desa Karangrejo ini sendiri bagi saya menyuguhkan pemandangan asli sebuah pedesaan yang indah.Dimana sepanjang jalan disuguhkan area persawahan yang sejuk dan sungai yang dipercantik dengan batuan2 besar mirip dengan desa Temon kec.Kota.


Hanya saja disini sedikit terkontaminasi dengan banyak kandang2 ayam yang lumayan banyak yang sesekali menjadi warna dalam setiap nafas kami hehehe.
Karena berangkat terlalu pagi setengah perjalanan saja perut saya sudah sulit diajak kompromi.Maksud hati kepengen "marung" sego pecel,eee ternyata sulit mencari warung nasi disini Mak,saran saya kalau kesini bawa bekal biar gak gagal pancal karena untuk menuju lokasi yang namanya tanjakan menjadi menu lengkap plus tuntun sepeda juga,jangan sampai puter balik rugi karena jurug nya lumayan indah,juga adem buat berendam.
Setelah tak juga menemui warung nasi, pedagang sayur keliling yang lewat menjadi target alternatif,walaupun cuma dapat cenil sama gethuk yang sedikit kecut tetap jadi teman istirahat kami yang serasa di rumah makan padang saking laparnya.

Sarapan
Sambil menghabiskan sisa sisa dari makanan yang sudah ada sejak jaman Belanda ini kami mencari informasi letak pasti lokasi jurug terbang dan dari informasinya kami tinggal mengikuti jalur pipa milik PDAM .
Tak butuh waktu lama untuk sampai kelokasi pendakian,jalannya sih sudah dibeton tapi mustahil jika harus mengayuh,mau ditinggal juga kasian sepedanya.


Akhirnya jurus lama kami pakai "gendong sepeda" Mak..
Beberapa rekan ada yang nekat mengayuh meskipun harus jatuh bangun ditengah jalan,dan jarak dari pendakian menuju lokasi jurug ini mungkin sekitar 1km an.


Dan akhirnya kami sampai di lokasi jurug yang harus kami lalui dengan semangat sepenuh jiwa raga.
Memang sebanding dengan perjuangan kami.Datang jauh2 dari kota disuguhi pemandangan yang jauh dari yang namanya modernisasi,udara yang sejuk ditambah suara gemericik air sungai,tak ketinggalan juga ocehan2 burung liar.






Ngadem

Jurug yang masih terjaga keasriannya ini semoga akan tetap menjadi sebuah destinasi alami jauh dari tangan2 yang tidak bertanggung jawab.

Salam.
I love Trenggalek



Tidak ada komentar:

Posting Komentar